ketua pusat diabetes dan nutrisi RSUD Dr.soetomo prof Dr.Askandar Tjokroprawiro Dr.SPPD KEMDFINASIM menyampaikan,warga jawa timur yang masuk 11% penduduk obesitas harus mulai berbenah.Obesitas memancing resistensi insulin yang berdampak pada diabetes yang kedua",ujarnya dalam pers rilis simposium surabaya metabolic sindrome update-8 kemarin(15/2)
dia menambahkan,ada 3 hal yang harus di hindari penderita diabetes.
- PERTAMA adalah kadar glucotoxicity atau gula darah."MISALNYA,sudah tahu punya diabetes masih saja makan nasi pecel,dalam satu jam,gula darahnya bisa naik",tambahanya.
- KEDUA adalah lipotoxicity atau kadar lemak yang terahir infeksi."Sementara itu,Dr.sri murtiwi SPPD KEMD FINASIM menyarankan penderita obesitas mengecek gula darah.untuk orang normal,gula puasa dibawah 100,setelah makan 140.sementara itu,untuk orang yang mempunyai diabetes,gula puasanya 126 dan setelah makan 200."orang yang kadar gula darahnya di antara 100-126 dikatagorikan sebagai prediabetes.
"Dulu orang yang prediabetes merasa tidak perlu mengkonsumsi obat.tetapi,sekarang wajib supaya tidak berlanjut pada diabetes,"ujarnya.
Penderita diabetes wajib minum obat.sejumblah kalangan memang berpendapat bahwa mengkonsumsi obat secara terus menurus beresiko pada gagal ginjal.namun,fungsi gagal ginjal terganggu perjalanan diabetes tidak minum obat karena takut gagal ginjal,itu malah membuat kadar gula darah dan tekanan darah tidak tekontrol." ujarnya.
Dia juga menyarankan penderita diabetes tidak mengkonsumsi gula pasir.sebab,gula pasir memiliki mekanisme yang majemuk dan proses pengolahanya membutuhkan insulin."Kalau masalah gula,intinya gula apa saja yang harus tetap di batasi,"
0 komentar:
Posting Komentar